Hot News on PPNI Aceh Utara :
  • Apa Itu PPNI Dan Mengapa Seluruh Perawat Wajib Menjadi Anggota PPNI
  • UU Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
  • Seminar Keperawatan
  • PPNI Aceh Utara & Kota Lhokseumawe melakukan doa bersama
Selamat Datang Pengunjung |
Video Kegiatan
  • CARA UPLOAD SKP PKB ONLINE PPNI
  • HUT PPNI KE 43 KABUPATEN ACEH UTARA
  • Memindahkan Pasien
  • MARS PPNI
  • Sholawat Nabi yang bikin nangis
  • Pemasangan Infus
  • Promosi Kesehatan PHBS
  • Atlit Tenis Meja PKM Simpang Keuramat
  • Info Kesehatan Bahaya Di Kamar Tidur
  • Prime Product - North Aceh Investment Profile
  • Mubahasah Ulama Aceh Terbaru Tentang Persoalan Umat Islam Saat Ini
  • Kehidupan Perawat Indonesia Di Jepang
Login Anggota
Anda belum punya Akun ? Klik disini
Statistik Pengunjung Tahun 2024
Pengunjung Hari ini :
19
Total Pemgunjung :
109538
Hit hari ini :
29
Total Hits :
427548

427548

Penyakit Diabetes Melitus

Senin, 31 Oktober 2016 | 06:48:15 Dibaca: 913 kali | 1 komentar | Share
Berita Lainnya

Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.

Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.

Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.

Gejala DM tipe II antara lain:

  • rasa haus yang berlebih,
  • buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
  • banyak makan,
  • penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas

Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu.

Yang penting dilakukan oleh pasien DM adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yaitu keadaan di mana kadar gula darah yang terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadaran, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem saraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara teratur.

Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, pikiran sehat).



Referensi: http://diabetesmelitus.org/penyakit-diabetes-melitus/
DiabetesMelitus.org

Nama Lengkap :
Email :
Komentar Anda :
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.